NEWS UPDATE :
Assalamu'alaikum,..sahabat. Terima kasih atas kunjungannya di blog media PKS Tambora. Semoga apa yang disajikan disini bermanfaat untuk anda, dan juga jalinan ukhuwah ini berkelanjutan... ■ Kabar Gembira! Kini sudah dibuka Pendaftaran Anggota Baru PKS untuk Anda, Silakan hubungi Pengurus Cabang ataupun Pengurus Ranting di kelurahan masing-masing ■ Do'akan agar PKS Terus Bekerja Untuk Indonesia ■ dengan Cinta. semangat Kerja. hadirkan Harmoni. ■ Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Melayani #AYTKTM ■ PKS Selalu Dekat dan Melayani ■ Kobarkan Semangat Indonesia ■ Jangan lupa, 9 April 2014, pilih dan coblos PKS nomor TIGA ■ Admin menerima tulisan dari pembaca berupa tausiah, nasehat, opini, hikmah, inspirasi, resensi, motivasi, info kegiatan, acara, profil tokoh, dengan cara mengirimkannya ke alamat email: media.tambora@gmail.com ■ Terima Kasih

POSTINGAN TERBARU:

Menyikapi Sinetron yang Berbau SARA

11/04/13


oleh Bayu Prioko | @bayprio


Sejak kemaren, denger laporan dari teman-teman, bahwa sinetron sekarang menempatkan Islam sebagai “tersangka” kejelekan. Gak suka sinetron, tapi akhirnya tadi saya sempatkan nonton Haji Medit di SCTV, agar bisa lihat sendiri. Asli saya risau dan malu. Saya juga pernah nonton Islam KTP, Haji Muhidin, Ustad Fotocopy. Saya pun malu menontonnya. Di sinetron itu, Islam digambarkan kejam, jahil, bodoh, tamak, kikir dan sifat tercela lainya. Saya sempat berfikir, apakah ada agenda TV tertentu merendahkan agama mayoritas negeri ini?. 

Saya sebagai Muslim jelas risau, tidak suka, kecewa dengan sinetron SARA yang ditayangkan. Jauh dari nilai Islam yang sesungguhnya. Dulu juga pernah ada sinetron tentang Pesantren Rock, dicitrakan pesantren tempat pacaran.  Dulu, pernah dilarang tampilan Ustad/Kyai yang dikesankan hanya sebagai pengusir setan.

Fungsi kyai dan ustad hanya sebatas dipanggil untuk melawan makhluk halus. Padahal ulama penerus risalah para nabi.  Sinetron sekarang, jauh dari unsur pendidikan, justru bertentangan dengan akhlak terpuji.  Sekarang muncul lagi  sinetron dengan simbol-simbol Islam tapi kelakuanya jahiliyah. Bernama Haji Medit. KPI Pusat mana nih?

Medit itu sama dengan kikir, pelit, tidak suka berbagi, yang artinya jauh dari akhlak terpuji. Sinetron jaman sekarang bawa istilah-istilah Islam. Kalo ada jeleknya, Islam yang kena cap jelek. Apa sutradaranya gak mikir? Ustad, Haji, Kyai adalah simbol Islam, yang dihormati, karena guru dan pendakwah. Bukan simbol agama lain. 

Saat ini ada skenario TV untuk memfitnah Ustad atau Haji. Seakan-akan yang dapat gelar ustad atau haji adalah nista. Justru secara tidak sadar saat ini, yang dijelek-jelekkan sinetron SARA bukan Ustad/Haji, tapi ISLAM.

Setelah Islam KTP yang menggambarkan si Madit sebagai haji yang kikir dan pelit dan suka menghina. Citra Islam jadi jelek. Sinetron SARA tentang Haji Muhidin yang akhlaknya tidak terpuji, sombong, tamak. Menggambarkan Islam seolah-olah mengajarkan begitu. Apa manfaat sinetron SARA Ustad Fotocopy?. Saya lihat aneh, itu bukan karakteristik ustad. Ustad/guru agama tidak untuk becandaan.

Bagaimana reaksi KPI Pusat jika ada sinetron dengan cerita Pendeta atau biksu yang jahat, antagonis dan bodoh?  Bagaimana reaksi KPI Pusat, jika ada sinetron dengan cerita Pendeta atau biksu pelit dan melecehkan agamanya?  Saat ini ada sinetron SARA, menggambarkan Ustad/Haji (umat Islam) seolah-olah bodoh, kikir, jahil, tidak beradab. 

Kenapa sinetron sekarang menceritakan simbol-simbol Islam seperti, haji dan ustad yang bodoh, tamak, jahat, pelit. Any Agenda? Kenapa sinetron sekarang melecehkan simbol-simbol Islam. Di gambarkan Islam itu rendah, tak berakhlak, kuno dan jahiliyah? Sinetron sekarang menghina apa?. Kenapa tokoh antagonis yang jahat dan berpenyakit hati selalu diperankan oleh “ustad” / “haji”?  

Wajar jika banyak yang menyangka kalau ada agenda terselubung, misi untuk “downgrade” simbol Islam. Lihat pengambilan judul-judulnya. Tukang Bubur Naik Haji, Ustad Fotocopy, Haji Medit, semua sinetron ini membuat tokoh seorang Haji, namun diluar figur islami. 

Paradigma SARA harus segera di ganti, banyak cerita lain yang membuat orang tertarik menontonnya.

Sorry.  Mohon maaf kepada para produser, ulama adalah pewaris para nabi, dan Haji identik dengan tokoh Islam, jangan nistakan. Terimakasih.


sumber : kultwit oleh @bayprio
Share this Article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Tambora 2011-2014 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com .