Rangkuman kultwit oleh @AdiMasbayu
Baca berita
PKS di media online yang ada fitur “komentar”. Mayoritas isinya pasti bully PKS. Berita negatif wajar di-bully.
Tapi kalo yang positif juga di- bully,
itu spesial. PKS, beritanya positif atau negatif, yang bully sama aja; sama-sama banyak banget maksudnya. Dalam konteks
ilmu komunikasi, kalo kita sering dikomentari orang, itu berarti ada yang
istimewa. Ga peduli komentarnya bully
atau bukan. Dikit-dikit dikomentari, berarti Anda “eye-catching”. Menarik. Mencolok. Boleh juga kalo mau disebut sexy.
Kritik itu
bentuk kagum yang tersembunyi. Boleh jadi di antara bully itu juga tidak sedikit yang sebenarnya begitu. Bully juga sebuah indikator. Bisa jadi
indikasi 2 kemungkinan: harapan yang tinggi, atau ketakutan yang besar. Pasti
ada di antara mereka yang menaruh asa pada PKS. Makanya jadi sensi kalo dengar yang
negatif tentang PKS, meski tersalur jadi bully.
Juga pasti ada di antara mereka yang merasa terancam oleh PKS. Makanya nunggu
banget berita negatif tentang PKS. Kalo perlu dibuat-buat.
PKS kan
(katanya) partai dakwah. Kalo itu benar, boleh jadi bully adalah salah satu indikasi yang membenarkan hal itu. Karena
sejak zaman para nabi, mereka yang ga suka dengan dakwah, di antara kelakuannya
ya itu: mem- bully dakwah dan
aktivisnya.
“...Mengapa kepada Allah dan ayat-ayatNya, serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS.9:65)
“Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu, adalah mereka menertawakan orang-orang yang beriman.” (QS.83:29)
Saya ga
bilang kader PKS itu suci. Tidak samasekali. Semua manusia pasti ada dosanya.
Tentu juga berlaku pada kader PKS. Saya izin melebar sedikit bahas agama, ya.
Penting karena PKS ini identik dengan nilai-nilai agama. Mayoritas yang bully PKS, di antaranya mencibir, “Halah nilai-nilai PKS katanya
bersumber dari agama. Kok bisa berurusan dengan KPK?” Kebanyakan orang berpikir
“Orang beragama, tidak boleh salah.”
Ini keliru.
Tuhan
ciptakan manusia dengan kemungkinan berbuat dosa. Lalu Tuhan wahyukan agama sebagai
tuntunan. Agama tidak cuma menuntun untuk hindari dosa. Agama juga menuntun “what’s next” kalo dosa sudah terlanjur
dilakukan. Agama punya “escape clause”
untuk orang yang melakukan dosa, yang disebut dengan “taubat”.
Perhatikan
ayat tentang tobat :
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah...” (QS.66:8).
Perintah taubat ditujukan
kepada orang yang beriman lho. Taubat identik dengan dosa, tapi taubat juga
ciri orang beriman. Maka, beriman bukan berarti steril dari khilaf. Jika ada
dosa yang dilakukan, harus disesali. Tapi gak berhenti di situ. Tuhan
perintahkan lanjut ke taubat. Maka itu di antara indikator iman seseorang
adalah apa-apa yang dilakukannya setelah berdosa.
Selain
mengingat Tuhan dan minta ampun, benah-benah diri juga bagian dari taubat.
Proses taubat adalah esensi taqwa. (QS.3:133-135). Maka bagus sekali waktu
presiden PKS Anis Matta orasi perdana, di antara kata kunci yang terucap adalah
“taubat” & “berbenah”. Realita tak bisa dihindari, tetapi dakwah harus
terus berjalan sembari berbenah diri. Ini sikap dewasa dan cerdas.
Ada kader
PKS yang pernah cerita ke saya. Di kaderisasi PKS ada prinsip, “benahi dirimu,
dan ajak yang lainnya.” “Benahi diri, (sambil terus) ajak orang lain” : relevan
sekali dengan apa yang saat ini dilakukan PKS.
Kembali ke
soal bully, intinya sih, kader PKS
sepertinya memang harus terbiasa ketemu si bully
itu. Karena menurut saya, itulah resiko PKS memposisikan diri sebagai partai
dakwah. Partai yang mengusung nilai. Saat Anda benar, yang tidak senang pada
Anda akan mem- bully Anda supaya Anda
inferior. Supaya Anda ciut, mundur, lalu menyerah. Saat Anda keliru, Anda
disorakin oleh yang benci, plus dikritik oleh mereka yang berharap pada Anda.
Ini lebih berat. Dobel bully -nya.
Dalam
Al-Quran surah Al-Maidah ayat 54, ada pernyataan:
“...yang tidak takut pada celaan orang yang suka mencela..” (QS. 5:54).
Jadi, yang namanya kader ga boleh ciut nyali kalo di- bully. Karena kader memang dibina unttk siap di bully. Sabar pun bukan berarti diam.
Jika yang ditudingkan itu tidak benar, maka bantahlah bully itu “dengan cara yang lebih baik.” (QS. 16:125).
Wallahu ‘alam. Saya cukupkan kultwit bully PKS ini. Tetap semangat. Hasbunallah
wa ni’mal wakil, ni’mal mawla wa ni’man nashir. ■
*dikutip
dari https://twitter.com/AdiMasbayu
0 komentar :
Posting Komentar