NEWS UPDATE :
Assalamu'alaikum,..sahabat. Terima kasih atas kunjungannya di blog media PKS Tambora. Semoga apa yang disajikan disini bermanfaat untuk anda, dan juga jalinan ukhuwah ini berkelanjutan... ■ Kabar Gembira! Kini sudah dibuka Pendaftaran Anggota Baru PKS untuk Anda, Silakan hubungi Pengurus Cabang ataupun Pengurus Ranting di kelurahan masing-masing ■ Do'akan agar PKS Terus Bekerja Untuk Indonesia ■ dengan Cinta. semangat Kerja. hadirkan Harmoni. ■ Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Melayani #AYTKTM ■ PKS Selalu Dekat dan Melayani ■ Kobarkan Semangat Indonesia ■ Jangan lupa, 9 April 2014, pilih dan coblos PKS nomor TIGA ■ Admin menerima tulisan dari pembaca berupa tausiah, nasehat, opini, hikmah, inspirasi, resensi, motivasi, info kegiatan, acara, profil tokoh, dengan cara mengirimkannya ke alamat email: media.tambora@gmail.com ■ Terima Kasih

POSTINGAN TERBARU:

Visi Dan Agenda PKS

23/05/13








@MahfudzSiddiq
Ketua Komisi I DPR RI






Sekali suatu kasus masuk dalam proses hukum, maka jalur penyelesaiannya ya proses hukum itu sendiri. Prinsip demokrasi memilah antara hukum dan politik, masing-masing bekerja dengan mekanismenya. Maka sejak awal PKS serahkan dan lokalisir respon terhadap urusan ini kepada tim kuasa hukum. Meski banyak yang menilai sepertinya PKS “membiarkan dan melepas” kasus ini tanpa dukungan institusi.

Di awal kasus ini muncul, intuisi politik kami membaca ada nuansa politik. Tapi berharap prosesnya akan jadi hukum murni. Dan kami nyatakan itu, kemudian semua ditangani tim kuasa hukum. Kami lanjut bekerja dengan agenda yang sudah diprogramkan. Dari jauh kami ikuti penanganan hukum kasus ini. Kesannya seperti restoran jepang. Mengolah masakan di depan konsumen. Kuliner ala jepang, bahan dasarnya simple tapi full asesoris dan berpadu antara dapur dengan meja makan. Gaya kerja baru. Sehingga proses hukum punya 4 meja vonis: media, publik dan hakim. Di antaranya ada meja penyidik yang punya jubir dan akrab dengan media.

Lalu kenapa sebagai institusi PKS bereaksi? Ketika ada tindakan penyitaan yang tidak penuhi aturan main dan ketika nuansa politik makin terasa. Ketika KPK secara tidak langsung akui itu dan perbaiki prosedur, kami ikuti proses hukum itu sebagaimana seharusnya. Up-date proses hukum yang intens oleh jubir KPK memang giring media tuk trus bawa PKS ke pusaran permainan opini dengan aneka bumbunya. Ada juga satu-dua media yang nampaknya terima feeding info dan bahan-bahan khusus dari pihak yang memegang data-data itu. Untuk burning issue.

Respon terukur PKS terhadap proses hukum dan permainan opini ini akan punya titik cut-off. Kapan? Pertama ketika publik tahu bahwa sosok AF bukan kader apalagi pengurus partai. Ia makelar yang berhubungan dengan aneka macam pihak. Kedua ketika AF jelaskan bahwa ia “menjual” nama partai untuk kepentingan personal. Soal wanita pun urusan personal dia. Ketiga, ketika fakta buktikan bahwa institusi partai tidak terkait dengan urusan ini. Meski tetap kena imbas. Pada titik cut-off respon institusi itu, maka proses hukum akan sepenuhnya ditangani oleh tim kuasa hukum. Profesional aja.

Semua respon dari kader/simpatisan adalah wujud interaktif di ruang keterbukaan informasi sekaligus wujud rasa kepemilikan terhadap partai. Ini jadi ruang pembelajaran luar biasa bagi kami dan mereka. Pro-kontra opini pasti ada. Semua ruang penyikapan dibuka. Proses hukum ini nampaknya masih lama dan panjang. Atau mau dibuat lama dan panjang. Proses ini tidak boleh menguras energi atau bahkan menyandera PKS sebagai institusi. Ia harus terus berjalan dan bekerja. Tetapi PKS akan tetap mengawal proses hukum agar berjalan dengan obyektif dan bebas dari segala nuansa apalagi intervensi politis.

PKS sudah tetapkan agenda kerjanya dengan spirit “Kerja, Cinta dan Harmoni”. Agenda yang jika dijalankan sungguh-sungguh, tulus dan berkesinambungan akan membuka banyak mata tentang kebaikan dan keindahan. Agenda yang akan melegakan banyak dada yang dihimpit kesempitan, dan menentramkan pikiran yang dibalut kepenatan. Agenda yang akan hidupkan harapan dari tangan dan kaki yang lemah bahwa kepeduliaan sesama masih ada. 

Agenda yang akan membuka panorama keceriaan dan optimisme lebih luas daripada kecemasan dan keputusasaan. Agenda yang akan menggerakkan lisan tuk berujar, “Masih ada orang-orang muda yang menyapa dan berbagi cerita,” dengan kami. Agenda yang akan bangkitkan gairah dan keharuan dari mereka yang merasa ditemani dan dibantu meski dengan sedikit yang kita punya. Agenda yang buat kita dengan sabar dan santun jelaskan “musibah” tentang kita yang mereka dengar samar-samar dari layat televisi. Agenda yang munculkan suara lembut: “Sabarlah anak muda. Kamu teruslah berbuat kebaikan hingga melampaui pandangan atas kelemahanmu..”

Ingatlah kalimat mutiara, “Ruh-ruh manusia itu ibarat pasukan yang saling bertemu dan berpadu”. Ikatan dan himpunan manusia terbangun dalam jalinan hatinya. Bukan oleh opini. Maka bekerjalah tuk menyapa hati mereka. Juga, “Manusia akan setia pada yang melayaninya dengan tulus”. Sayyidul Qoum Khadimuhum (pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka). Juga, “Ganjaran bagi tiap orang berasal dari amal baiknya”. “Hal Jaza’ul Ihsan illal-Ihsan” (tidaklah ganjaran kebaikan kecuali kebaikan pula).  Atau ungkapan: “Maka tutuplah suatu keburukan dengan kebaikan-kebaikan…”

Tetap sapalah siapapun yang tidak suka atau membenci kalian. Bahkan senyum kalian padanya tetap bernilai shadaqah. Jika pun harus berdebat, lakukanlah dengan cara yang baik dan terbaik. “Wa jadilhum bil-latii hiya ahsan”. 

Ingatlah pesan Rabbaniy ini: 

“Bekerjalah kamu. Niscaya Allah akan melihat amal kamu, rasul-Nya dan orang-irang yang beriman..”
“Bekerjalan sesuai posisi kamu, aku-pun bekerja...”

“Maka kelak kalian akan dikumpulkan di hadapan Yang Maha Tahu hal ghaib dan nyata. Maka akan dikabarkan semua yang kalian kerjakan..”

Share this Article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Tambora 2011-2014 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com .