oleh Ustadzah Hj. Nurjanah
hulwani
Ukuran kecantikan bagi muslimah yang mendasar
adalah kecantikan ruhi (innerbeuty illahiyah) yang kedua ilmu (muslimah lebih
memprioritaskan dananya untuk investasi pengetahuan bukan investasi penampilan
fisik semata) baru urutan yang ketiga adalah penampilan lahiriah yaitu
penampilan yang tidak mencederai hablumminallah
dan hablumminannaas kita.
Merawat kecantikan ruhi (innerbeuty Illahiyah)
Merawat kecantikan ruhi (innerbeuty Illahiyah)
Perawatan bab ruhi ini perawatan yang paling berat berbanding lurus
dengan hasil yang akan di dapat jika kita mampu mengikuti tahapan-tahapan
perawatannya diantaranya :
Pertama, berjuang membebaskan jiwanya dari kemaksiatan baik yang terkait dengan
ubudiyah dan muamalah dengan kata lain ia tidak bermasalah dengan Allah dan
sesama.
Kedua, mempunyai jadwal rutin ke salon Illahiyah.
Ia harus meluangkan
waktu-waktu tertentu yang tidak boleh diganggu oleh aktivitas duniawiyah. BB/hp
di off. Menginfokan kepada khodimah, anak dan suami dalam waktu yang kita
sepakati paket perawatan apa yang akan kita ambil dan perlu berapa lama waktu yang
kita perlukan. Kalau kita ambil paket perawatan pagi (zikir pagi sekaligus dhuha
maka kita perlu waktu 1 jam) selama 1 jam itulah kita tidak boleh diganggu agar
perawatan yang sedang kita jalani betul-betul memberi pengaruh pada kecantikan
ruhi kita. Tentunya sebelumnya kita sudah menyelesaikan tugas utama kita sebagai
ibu dan istri.
Begitu juga jika
kita ingin ambil paket tilawah 1 juz ditambah sholat berjama’ah dan sunnah
rawatib maka kita membutuhkan waktu perawatan sekitar 1,5 jam. Selama itulah
kita tidak boleh diganggu baru kita lanjuntukan ke paket yang terbaik di
sepertiga malam selama waktu itulah kita tidak boleh di ganggu. Ibarat kita ke
salon kecantikan, misalnya seorang ibu mengambil paket perawatan muka, dan
lain-lain yang membutuhkan waktu sampai 5 jam. Maklum habis gajian, maka ia
akan mematikan bb/hpnya agar menghasilkan perawatan yang maksimal.
Berbeda jika si ibu
tersebut selam 5 jam dirawat sambil bbm-an atau telpon-telponan. Selain hasilnya
tidak maksimal akan membuat orang yang merawatnya kesal. Semoga kita mampu menghadirkan
kekhusyuaan dalam merawat paket-paket ruhiyah.
Waktu dan usia bagi muslimah begitu berarti. Kita
harus niatkan untuk terus menerus menambah pengetahuann agar kita tidak hanya
bermanfaat untuk diri dan keluarga saja, tetapi kita harus bisa memberi banyak
manfaat untuk umat yang tidak hanya di batasi sebuah negara. Muslimah diberi
kelebihan bisa melakukan 1-10 kegiatan kebaikan dalam hari, bulan dan tahun
yang sama seperti orang tua kita dulu. Ia bisa memasak, menyapu sambil menggendong anaknya
dan hebatnya sampai anaknya dewasa orang tua kita dulu tidak tergantung dengan
pembantu. Tentu era kita saat ini para muslimah harus banyak bersyukur masih
ditemani pembantu dalam menjalankan perannya di rumah. Untuk itulah dengan ilmu
yang terus menerus kita tambah kita mampu mengerjakan banyak kebaikan karena
mampu me-manage waktu dan pekerjaan yang kita lakukan berdasarkan pemahaman,
bukan ikut-ikutan.
Seorang muslimah mestinya melengkapi kekuatan ruhinya dengan pengetahuan, dan pengetahun yang sangat mendasar adalah pemahaman agama yang menyeluruh (kita bisa tanpa harus masuk pesantren). Di niatin dan khusyu membaca dan mentadaburi dan dibekali dengan innerbeuty illahiyah maka pemahaman akan Allah turunkan. Setiap muslimah mestinya mampu berbahasa Arab, bahasa Inggris dan ilmu-ilmu yang terkait bidang yang kita geluti. Insya Allah keberadaan muslimah yang pada dirinya ada cahaya kekuatan ruhi dan wawasan yang luas akan selalu menghadirkan manfaat ukhrowiyah dimanapu ia berada.
Mungkin kita para muslimah yang memiliki daya dukung dan kemampuan yang berbeda-beda akan bertanya pada diri kita. Bisakah saya melakukannya? Saya ingin memberikan jawaban dengan menteladani pemuda-pemuda Gaza, Palestina. Awal 2010 saat saya berada di Mesir karena belum berhasil masuk Gaza, kita dapat up-date berita israel memagari pintu masuk Gaza dengan tembok fulazzi yang kedalamannya 30 m dan ketinggiannya 20 m. Tembok fullazi bukan hanya menghalangi bantuan masuk ke Gaza ia juga merusak resapan air.
Seorang muslimah mestinya melengkapi kekuatan ruhinya dengan pengetahuan, dan pengetahun yang sangat mendasar adalah pemahaman agama yang menyeluruh (kita bisa tanpa harus masuk pesantren). Di niatin dan khusyu membaca dan mentadaburi dan dibekali dengan innerbeuty illahiyah maka pemahaman akan Allah turunkan. Setiap muslimah mestinya mampu berbahasa Arab, bahasa Inggris dan ilmu-ilmu yang terkait bidang yang kita geluti. Insya Allah keberadaan muslimah yang pada dirinya ada cahaya kekuatan ruhi dan wawasan yang luas akan selalu menghadirkan manfaat ukhrowiyah dimanapu ia berada.
Mungkin kita para muslimah yang memiliki daya dukung dan kemampuan yang berbeda-beda akan bertanya pada diri kita. Bisakah saya melakukannya? Saya ingin memberikan jawaban dengan menteladani pemuda-pemuda Gaza, Palestina. Awal 2010 saat saya berada di Mesir karena belum berhasil masuk Gaza, kita dapat up-date berita israel memagari pintu masuk Gaza dengan tembok fulazzi yang kedalamannya 30 m dan ketinggiannya 20 m. Tembok fullazi bukan hanya menghalangi bantuan masuk ke Gaza ia juga merusak resapan air.
Dan dengan sombongnya
israel mengatakan tembok ini terbuat dari bahan yang canggih tidak akan bisa
dirobohkan, tapi apa yang kita dengar setahun berikutnya dengan jari tangan
pemuda Palestina menggali gorong-gorong sampai menembus fullazi tersebut dan di
dilakukan secara manual selama 2 pekan dan…subhanallah
ketika di tanyakan kok bisa dihancurkan fulazzi yang kokoh itu jawaban
singkat yang menyentuh: "Kami bisa
karena dibisakan Allah."
Belajar dari kisah di atas maka kita berharap modal ruhi yang kita jaga menjadi alasan Allah membisakan apa yang kita harapkan. []
Belajar dari kisah di atas maka kita berharap modal ruhi yang kita jaga menjadi alasan Allah membisakan apa yang kita harapkan. []
0 komentar :
Posting Komentar