Banyak
orang takut gagal, menghindari cobaan atau tantangan dan sedih berkepanjangan
saat mendapat cobaan atau musibah. Padahal kanjeng Nabi pernah bersabda,
“Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba maka Dia tenggelamkan hamba
tersebut ke dalam cobaan. Barangsiapa yang tidak pernah mengalami musibah atau
cobaan maka ia jauh dari kasih sayang Allah.”
Bisnis
rugi bagi pebisnis itu biasa, harta adalah milik Allah. Kita hanya dititipi
untuk mengelola, saat harta diambil oleh yang punya maka sungguh tak pantas
bila kita marah.
Abdurahman
bin Auf sebagai pebisnis kaya raya pada zaman Nabi saw bisa kita jadikan suri
tauladan. Saat bisnisnya selalu untung besar, ketika malam tiba Abdurrahman bin
Auf malah menangis dan mengadu kepada Allah. “Ya Allah mengapa usahaku selalu
memberi keuntungan besar? Aku khawatir semua nikmat dari-Mu aku terima di dunia
dan aku tidak mendapatkannya di akhirat.”
Bagi
yang berkarir, mungkin ujiannya adalah pimpinan yang tidak visioner atau
mungkin anak buah yang “ndablek” alias keras kepala, malas dan sulit
dikembangkan. Ujian itu menjadikan Anda belajar bagaimana Anda bisa “memimpin”
pimpinan Anda. Termasuk Anda juga belajar bagaimana memberdayakan orang-orang
yang pada awalnya “trouble maker” kemudian menjadi SDM yang hebat.
Dalam
kehidupan rumah tangga, terkadang datang ujian berupa anak dengan berbagai
keterbatasannya, pasangan hidup yang tidak sesuai harapan atau bahkan dari
orang tua yang memiliki pandangan berbeda dengan kita. Semua itu ujian yang
akan menguatkan dan menyempurnakan hidup kita.
Apabila
hidup kita ayem-tentrem alias berada di zona nyaman, waspadalah dan bersedihlah.
Segeralah buat target-target yang lebih menantang agar cobaan dan ujian datang
kepada kita. Perluas zona nyaman Anda. Ingatlah pesan nabi, “Yang tidak pernah
mendapat ujian atau cobaan, sesungguhnya ia jauh dari kasih sayang Allah.”
Bila
hidup kita ibaratkan seperti lari, aktivitas rutin sehari-hari ibarat marathon.
Nah, dalam waktu-waktu tertentu Anda perlu sprint atau lari cepat agar Anda
tidak menjadi orang rata-rata. Sprint inilah yang berpeluang besar mendatangkan
cobaan dan ujian. Dan cobaan yang datang dari aktivitas sprint itu adalah
pertanda bahwa Sang Maha masih mencintai kita…
Salam
SuksesMulia!
Penulis: JAMIL AZZAINI
|
@JamilAzzaini
0 komentar :
Posting Komentar