Oleh Ust. Didin Hafidhuddin
Rasulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah
kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?” Para sahabat menjawab; “Menurut
kami, orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki uang
& harta kekayaan.”
Rasulullah SAW bsabda, 'Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah
orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, & zakat, tetapi ia
selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan
menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada
setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntunan mereka banyak
yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka
diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut hingga akhirnya ia dilemparkan
ke neraka.' (HR. Muslim)
Dari HR Muslim tentang orang yang bangkrut atau muflis tersebut,
terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil bersama.
Pertama, orang
muflis atau orang yang bangkrut bukan sekedar orang yang selalu merugi dalam
kegiatan usahanya tetapi di hadapan Allah (di kemudian hari) adalah orang yang
melakukan berbagai perintah-Nya, seperti shalat, puasa, zakat, dan lain-lain, tetapi
sangat buruk perilakunya kepada sesama manusia; pekerjaannya mudah menuduh
orang lain, suka memfitnah. Ia pun suka mencerca atau mencaci maki dan menjelek-jelekkan
orang lain, memakan harta orang lain/mengambil harta yang bathil.
Ia bahkan juga mengalirkan darah orang lain tanpa sebab
apapun/seperti melukai dan membunuh. Pahala kebaikan dari orang tersebut (shalat,
puasa, zakat, dan lain-lain), akan diberikan kepada orang-orang yang
didzaliminya dalam kehidupan di dunia. Sehingga pahala dari orang tersebut
menjadi habis, tak bersisa. Jika
pahalanya habis dan masih tdapat dosa kepada sesama manusia (yang tidak sempat
dimanfaatkan) maka orang itu akan dilemparkan ke dalam neraka. Naudzubillah
min dzalik. Semoga kita terhindar dari kondisi seperti itu.
Kedua, sebagai
orang beriman tugas kita berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya seoptimal mungkin. Orang beriman juga harus memberikan kebaikan
kepada sesama, menebarkan sebanyak-banyaknya manfaat. Jangan melakukan
perbuatan dzalim pada orang lain, apalagi tidak sempat meminta dan mendapatkan
maaf dari yang bersangkutan. Karena itu orang-orang yang beriman harus berusaha
menjauhkan sifat-sifat buruk dalam kaitan dengan sesama. Seperti menghina,
mencaci maki, memfitnah, dan lain sebagainya.
Perhatikan firman-Nya dalam QS. Al-Hujurat [49]: 10-12. Betapa pentingnya menjaga hubungan dgn sesama
ini, sehingga berbuat baik pada sesama, dianggap sebagai bagian dari iman kepada
Allah dan Hari Akhir.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berimana kepada Allah
dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam.” (HR.
Bukhari).
Demikian kultwit singkat tentang muflis alias orang yang bangkrut.
Semoga kita semua dijauhkan dari sifat-sifat orang yang bangkrut. Semoga kita
semua memiliki akhlak yang baik kepada Allah dan sesama manusia, juga kepada
alam semesta. Dan semoga kita smua menjadi manusia yang beruntung. Aamiin ya Rabbal aalamiin.
Wallahua'lam
bi ash shawwab.
Disarikan dari kultwitt @hafidhuddin
0 komentar :
Posting Komentar