NEWS UPDATE :
Assalamu'alaikum,..sahabat. Terima kasih atas kunjungannya di blog media PKS Tambora. Semoga apa yang disajikan disini bermanfaat untuk anda, dan juga jalinan ukhuwah ini berkelanjutan... ■ Kabar Gembira! Kini sudah dibuka Pendaftaran Anggota Baru PKS untuk Anda, Silakan hubungi Pengurus Cabang ataupun Pengurus Ranting di kelurahan masing-masing ■ Do'akan agar PKS Terus Bekerja Untuk Indonesia ■ dengan Cinta. semangat Kerja. hadirkan Harmoni. ■ Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Melayani #AYTKTM ■ PKS Selalu Dekat dan Melayani ■ Kobarkan Semangat Indonesia ■ Jangan lupa, 9 April 2014, pilih dan coblos PKS nomor TIGA ■ Admin menerima tulisan dari pembaca berupa tausiah, nasehat, opini, hikmah, inspirasi, resensi, motivasi, info kegiatan, acara, profil tokoh, dengan cara mengirimkannya ke alamat email: media.tambora@gmail.com ■ Terima Kasih

POSTINGAN TERBARU:

“Pem-bully-an PKS Adalah Bentuk Kekaguman”

25/03/13


Rangkuman kultwit oleh @AdiMasbayu


Baca berita PKS di media online yang ada fitur “komentar”. Mayoritas isinya pasti bully PKS. Berita negatif wajar di-bully. Tapi kalo yang positif juga di- bully, itu spesial. PKS, beritanya positif atau negatif, yang bully sama aja; sama-sama banyak banget maksudnya. Dalam konteks ilmu komunikasi, kalo kita sering dikomentari orang, itu berarti ada yang istimewa. Ga peduli komentarnya bully atau bukan. Dikit-dikit dikomentari, berarti Anda “eye-catching”. Menarik. Mencolok. Boleh juga kalo mau disebut sexy.

Kritik itu bentuk kagum yang tersembunyi. Boleh jadi di antara bully itu juga tidak sedikit yang sebenarnya begitu. Bully juga sebuah indikator. Bisa jadi indikasi 2 kemungkinan: harapan yang tinggi, atau ketakutan yang besar. Pasti ada di antara mereka yang menaruh asa pada PKS. Makanya jadi sensi kalo dengar yang negatif tentang PKS, meski tersalur jadi bully. Juga pasti ada di antara mereka yang merasa terancam oleh PKS. Makanya nunggu banget berita negatif tentang PKS. Kalo perlu dibuat-buat.

PKS kan (katanya) partai dakwah. Kalo itu benar, boleh jadi bully adalah salah satu indikasi yang membenarkan hal itu. Karena sejak zaman para nabi, mereka yang ga suka dengan dakwah, di antara kelakuannya ya itu: mem- bully dakwah dan aktivisnya.

“...Mengapa kepada Allah dan ayat-ayatNya, serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” (QS.9:65)

“Sesungguhnya orang-orang yang durhaka itu, adalah mereka menertawakan orang-orang yang beriman.” (QS.83:29)

Saya ga bilang kader PKS itu suci. Tidak samasekali. Semua manusia pasti ada dosanya. Tentu juga berlaku pada kader PKS. Saya izin melebar sedikit bahas agama, ya. Penting karena PKS ini identik dengan nilai-nilai agama. Mayoritas yang bully PKS, di antaranya mencibir, “Halah nilai-nilai PKS katanya bersumber dari agama. Kok bisa berurusan dengan KPK?” Kebanyakan orang berpikir “Orang beragama, tidak boleh salah. Ini keliru.

Tuhan ciptakan manusia dengan kemungkinan berbuat dosa. Lalu Tuhan wahyukan agama sebagai tuntunan. Agama tidak cuma menuntun untuk hindari dosa. Agama juga menuntun “what’s next” kalo dosa sudah terlanjur dilakukan. Agama punya “escape clause” untuk orang yang melakukan dosa, yang disebut dengan “taubat”.

Perhatikan ayat tentang tobat : 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah...” (QS.66:8). 

Perintah taubat ditujukan kepada orang yang beriman lho. Taubat identik dengan dosa, tapi taubat juga ciri orang beriman. Maka, beriman bukan berarti steril dari khilaf. Jika ada dosa yang dilakukan, harus disesali. Tapi gak berhenti di situ. Tuhan perintahkan lanjut ke taubat. Maka itu di antara indikator iman seseorang adalah apa-apa yang dilakukannya setelah berdosa.

Selain mengingat Tuhan dan minta ampun, benah-benah diri juga bagian dari taubat. Proses taubat adalah esensi taqwa. (QS.3:133-135). Maka bagus sekali waktu presiden PKS Anis Matta orasi perdana, di antara kata kunci yang terucap adalah “taubat” & “berbenah”. Realita tak bisa dihindari, tetapi dakwah harus terus berjalan sembari berbenah diri. Ini sikap dewasa dan cerdas.

Ada kader PKS yang pernah cerita ke saya. Di kaderisasi PKS ada prinsip, “benahi dirimu, dan ajak yang lainnya.” “Benahi diri, (sambil terus) ajak orang lain” : relevan sekali dengan apa yang saat ini dilakukan PKS.

Kembali ke soal bully, intinya sih, kader PKS sepertinya memang harus terbiasa ketemu si bully itu. Karena menurut saya, itulah resiko PKS memposisikan diri sebagai partai dakwah. Partai yang mengusung nilai. Saat Anda benar, yang tidak senang pada Anda akan mem- bully Anda supaya Anda inferior. Supaya Anda ciut, mundur, lalu menyerah. Saat Anda keliru, Anda disorakin oleh yang benci, plus dikritik oleh mereka yang berharap pada Anda. Ini lebih berat. Dobel bully -nya.

Dalam Al-Quran surah Al-Maidah ayat 54, ada pernyataan: 

“...yang tidak takut pada celaan orang yang suka mencela..” (QS. 5:54). 

Jadi, yang namanya kader ga boleh ciut nyali kalo di- bully. Karena kader memang dibina unttk siap di bully. Sabar pun bukan berarti diam. Jika yang ditudingkan itu tidak benar, maka bantahlah bully itu “dengan cara yang lebih baik.” (QS. 16:125).

Wallahu ‘alam. Saya cukupkan kultwit bully PKS ini. Tetap semangat.  Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal mawla wa ni’man nashir. ■


*dikutip dari https://twitter.com/AdiMasbayu
Share this Article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Tambora 2011-2014 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com .