Oleh Dues K Arbain
PKS Terus Bekerja untuk Indonesia |
PKS Tambora - Pemberitaan
yang kita dapat baik di media elektronik, media cetak maupun di alam maya
tentang kasus yang menimpa Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishak selalu
mengetengahkan sisi negatif dari kejadian tersebut. Kita
berbondong-bondong menghujat bahwa PKS yang berbasis Agama Islam pun tergiur
untuk korupsi. Semua akan berkata bahwa tak ada lagi partai yang patut
diteladani. Dan semua akan menghakimi bahwa PKS memang tak layak dipercaya
lagi.
Aku
bukanlah salah seorang pengurus dari partai tersebut, bukan pula
simpatisannya.Tapi aku mencoba melihat sisi baik dari kejadian demi kejadian
yang dialami oleh partai tersebut. Beberapa kali kejahatan baik secara
etika, moral maupun finansial yang dilakukan oleh insan PKS selalu berakhir
mundurnya mereka dari khasanah perpolitikan di tanah air secara sukarela.
Sebagai contoh kasus sederhana yang dilakukan oleh Politisi Partai
Keadilan Sejahtera Arifinto bulan April tahun lalu yang ketahuan membuka gambar
porno saat sidang paripurna DPR akhirnya dengan suka rela tanpa tekanan ia
mengundurkan diri sebagai anggota DPR. Dan dengan jantan ia mengakui
perbuatannya serta meminta maaf kepada seluruh kader, simpatisan, konstituen
PKS, DPR dan masyarakat Indonesia dalam sebuah jumpa pers di Gedung DPR.
Dan
masih banyak kasus-kasus lain yang dilakukan oleh individu-individu dari PKS
yang berujung mundurnya mereka dari dunia perpolitikan tanah air. Barangkali
kasus (maaf) kentut di depan umumpun akan berujung mundur jika dilakukan oleh
pengurus PKS. Lah, di diri mereka sudah tertanam rasa malu (sebagai ciri orang
yang beriman, sedangkan manusia tidak pernah luput dari perbuatan salah. Dan
budaya mundur jika menyimpang dari norma dan aturan telah tertanam, mulai dari
pengurus paling rendah sampai pengurus tertinggi, seperti yang
dilakukan oleh Lutfhi Hasan Ishak selaku Sang Presiden yang merupakan
pejabat paling tinggi di PKS, walaupun masih berstatus tersangka dan belum
tentu terbukti bersalah, tapi dengan lapang dada ia telah mengumumkan
pengunduran diri dari kepemimpinannya di PKS. Coba kita perhatikan pada partai
lain, mungkin baru Andi Malarangenglah yang melakoninya, yang lain……..? harus
disuruh mundur dulu baru mau, bahkan sebagian akan berujung pada kasus-kasus di
Pengadilan karena tidak rela jika dilengserkan.
Nah,
bercermin dari sini, sebagai salah satu masyarakat Indonesia yang tak luput dan
tak bisa lepas dari hak memilih dan dipilih, juga tak diperkenankan untuk
Golput, walaupun belum tentu akan menjatuhkan pilihan pada PKS, tapi
menurutku PKS masih menjadi partai yang terbaik. Alasannya tentu saja seperti yang
telah kupaparkan di atas, dan ini akan berimbas pada partai ini ke depannya,
bahwa partai ini memang menghendaki pribadi-pribadi yang mumpuni untuk
menjadi pengurusnya, pribadi yang benar-benar jujur dan berjiwa ksatria dengan
rasa berkebangsaan yang tinggilah yang bisa duduk di jajaran pengurusnya. Dan
pribadi yang berintegritas tinggilah yang menjadi pribadi terpilih. Untuk
mewujudkan suatu partai yang benar-benar bersih ya harus menyapu semua
kotoran-kotoran di dalamnya. Tentu saja tidak bisa disamakan menyapu kotoran di
lantai dengan kotoran yang ada di dalam partai. Tapi dibalik semua itu kita
tentu saja masih berharap semua partai yang bertebaran di bumi pertiwi ini bisa
menampilkan sosok-sosok yang bersih dan idealis sebagai cermin tingginya
moralitas bangsa Indonesia.
Tulisan
ini bukan kampanye, bukan iklan, bukan pula bentuk dukungan pada partai ini,
tapi dibuat karena aku ingin menulis.
0 komentar :
Posting Komentar