Bismillahirrahmanirrahim
Mengapa
tahun baru disambut gembira? Sebab ia memberi harapan. Manusia senantiasa
menyukai harapan. Harapan untuk menjadi lebih baik dari pada masa silam. Andai
saja tahun yang akan datang tak memberi harapan, niscaya tak seorang manusia
pun mau menyambutnya. Itulah sebabnya Allah SWT menyembunyikan kapan kiamat tiba.
Agar waktu yang akan datang senantiasa memberi harapan. Dengan demikian,
manusia senantiasa bersemangat menyambut hari-hari yang akan disongsongnya
karena ada harapan.
Karena
itu, banyak di antara kita menuliskan harapannya dalam bentuk yang kita kenal dengan
istilah resolusi. Resolusi ini menjadikan harapan dalam bentuk yang lebih
konkrit untuk diwujudkan di masa depan. Harapan yang baik mesti dikelola dengan
baik. Buat rencana dan timetable untuk
mewujudkannya. Kalaupun tidak detail, setidak-tidaknya harapan kita rencanakan
dan tentukan waktunya secara global.
Misalnya
kita targetkan bulan April sebuah buku akan kita diterbitkan, dan lain-lain.
Ini membantu terwujudnya harapan. Masalahnya memang bila harapan ini terkait
pihak lainnya. Tentu pewujudannya sangat bergantung pihak lain tersebut.
Meskipun demikian tidak ada salahnya untuk menetapkan rencana dan target waktu
yang bisa kita tentukan. Siapa tahu harapan bisa terwujud.
Hal
yang perlu dipikirkan adalah kemungkinan-kemungkinan yang bisa menggagalkan harapan
terwujud. Dengan kata lain ancaman-ancaman yang ada. Dengan mengenali ancaman- ancaman
yang ada, kita dapat memitigasinya dan mengatasi ancaman-ancaman tersebut
sehingga harapan dapat diwujudkan. Bila kita tidak memiliki wawasan yang cukup
untuk mengenali ancaman-ancaman yang ada, kita bisa minta bantuan orang yang
lebih berpengalaman.
Kadang
pengalaman-pengalaman yang kita perlukan tersebut telah disajikan dalam buku.
Tinggal kemauan kita untuk baca. Tentu perlu usaha lebih bila kita mau lebih
memastikan terwujudnya harapan kita. Selain faktor ancaman, kita perlu
mengenali faktor pendukung terwujudnya harapan. Bagi saya, rahmat Allah SWT
mesti diperhitungkan. Karena itu, alangkah baiknya kita semakin mendekatkan
diri kepada Allah SWT, yang bila berkehendak harapan kita terwujud pasti
jadinya. Menyia-nyiakan Allah SWT dari rencana harapan yang ingin kita wujudkan
hanya akan membuat kita kecapekan dalam mewujudkannya dan bisa gagal. ■
Disarikan dari kultwit @dedhi_suharto
0 komentar :
Posting Komentar