Oleh : @dedhi_suharto
Bismillahirrahmanirrahim.
Dalam dunia modern,
menulis itu penting. Menulis jadi bagian dari dunia kerja. Karena itu
ketrampilan menulis perlu dikuasai, baik Anda ingin jadi penulis ataupun tidak.
Dalam dunia kerja, sering kita perlu menulis rencana, proposal, nota dinas,
laporan, dan lain-lain. Itu perlu ketrampilan menulis.
TIPS MENULIS
1. Perlu modal ide. Apa
pun tugas penulisan yang Anda kerjakan, Anda perlu ide yang akan ditulis. Tak
ada ide, tak ada tulisan. Misal, Anda ditugaskan menulis laporan. Anda perlu
ide hal-hal apa saja yang perlu Anda laporkan. Kalau blank, ya masalah. Apalagi
menulis cerita, tentu perlu ide mau cerita seperti apa. Jadi, ide ini sangat
penting dalam menulis.
2. Ide yang Anda punya
perlu dituliskan. Saat menulis ide jangan banyak aturan. Poin-poin saja, tak
perlu kalimat lengkap SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan). Tentu baik juga
bila bisa menuliskan ide dalam kalimat SPOK. Tapi jangan kejebak dalam
keharusan. Nyantai aja. Anakku bilang, “Kadang
sudah dapat ide tapi hilang waktu mau ditulis.” Ini karena menuliskan idenya
terjebak ingin langsung bagus.
3. Saat menulis jangan
pernah jadi editor. Menulis itu menulis. Lupakan enak/tidaknya. Lupakan bentuk
kalimatnya. Bila Anda menulis sekaligus mengedit, itu akan membuat Anda
maju-mundur, menulis-menghapus, gak maju2. Capek. Anda bisa saja menulis
sekaligus mengedit bila Anda sudah sangat mahir dalam menulis. Untuk pemula:
hindari hal itu!
4. Ada dua teknik mengedit. Pertama, dilakukan oleh
orang lain. Kedua, dilakukan sendiri dalam waktu yang berbeda. Buku saya “Negarawan Qur'ani” diedit oleh Karlina
dari VoA. Itu cara pertama. Keuntungan: kita dapat perspektif dari orang lain.
Buku saya “Keluarga Qur'ani”, saya
edit sendiri setelah rampung naskahnya. Keuntungan: lebih mudah minta diri sendiri
yang mengedit.
5. Untuk tulisan panjang
gunakan teknik “Tulisan Menggantung” saat jeda. Jangan berhenti selesai suatu
bab. Jadi berhentilah beberapa paragraf sebelum suatu bab selesai, atau setelah
masuk beberapa paragraf di bab selanjutnya. Berhenti pas selesai suatu bab,
ibarat terperosok dalam suatu parit yang dalam. Biasanya sulit melanjutkannya.
6. Rencanakan suatu
tulisan dengan outline. Anda bisa merencanakan kapan tulisan itu diakhiri.
Outline yang baik itu cukup jelas dalam memberikan arah tulisan, tapi tak perlu
terlalu detail. Anda bisa lakukan penyesuaian. Bila outline terlalu global, Anda
akan kesulitan dalam menuntaskannya. Bila sangat rinci, Anda akan sulit
mengembangkannya.
7. Setelah rampung
ditulis, naskah perlu diedit. Jadilah orang lain saat mengedit. Anggap itu
tulisan orang lain. Baca tulisan itu dan rasakan. Apakah telah mengalir dan
krispi? Atau terasa berat dan melelahkan bacanya? Tandai bagian-bagian yang
membacanya membosankan. Bagian itu berarti memerlukan edit.
8. Gunakan hukum variasi
dalam mengedit. Biasanya tulisan membosankan karena monoton. Bikin jadi
variatif kalimat/kata-katanya. Kita bisa memvariasikan antara kalimat majemuk dengan
kalimat tunggal, kalimat aktif dengan kalimat pasif, kalimat langsung dengan kalimat
tak langsung. Kita bisa memvariasikan antara satu kata dengan kata lain yang
mirip. Karena itu perlu banyak kosa kata kita kuasai.
9. Untuk memperbanyak kosa
kata, kita perlu banyak membaca. Karena itu seorang penulis biasanya gemar
membaca. Dengan banyak membaca, kita juga akan mendapat banyak contoh gaya-gaya
penulisan yang ada. Pada tahap awal, mencontoh gaya itu sah-sah aja. Kelak akan
terbentuk gaya penulisan kita sendiri saat kita telah mahir. Sekian.
Semoga bermanfaat.
0 komentar :
Posting Komentar