Sahabat seiman…
Seperti cahaya menyingkap gelap, pagi hadir meledakkan
semangat, dapatkah kita rasakan parasit malas dan benalu culas? Membiarkannya
sama saja melempar diri pada kehancuran. Maka asahlah pedang kecerdasanmu agar
mampu menebas, runcingkan mata anak panahmu agar dapat pesat tepat terlepas.
Sahabat seiman..,
Sahabat seiman..,
Sesungguhnya, radar iman mampu menangkap tanda pengingat, sinyal fitrah begitu kuat menyerap isyarat ayat, artinya: "..dan orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka.. ," (Q.S. Ali Imron: 135) ooh ya Allah! ku tak ingin terus terdiam menatap tanda kehancuran, berikan aku mampu bukan tak acuh, bimbing tuk menjadi peran bukan malah mengandalkan kawan.
Sahabat seiman…
Berusahalah, agar tak sekedar kagum saat terbelalak menyimak
sang bapak para Nabi Ibrahim As menghancur patung sendirian, atau bagaimana Abu
Bakar as shidiq R.A geram menyaksikan para penentang zakat berkeluyuran, atau
Sang Khalifah Umar yang tak terdiam saat pasukan perang kehilangan pegangan
menggantungkan menang kepada Khalid di atas Allah SWT, bagi mereka tak ada
waktu tuk mendiamkan tanda kehancuran.
Sahabat seiman…
Sahabat seiman…
Siapkan senjatamu, bisa jadi bukan kemenangan yang belum
kunjung datang, tetapi banyak terdiam yang masih diperturutkan. Barangkali
bukan karena besarnya rintang yang menghambat, tetapi karena senjata kita yang
belum terpahat.
Selamat beraktifitas.
By: Embun Pagi Forsimpta




0 komentar :
Posting Komentar