Oleh ust. Reza M Syarif
Temans, selamat datang di
WOW (Wisdom On Wall) edisi perdana
kita. Maaf ya waktunya agak tertunda yang seharusnya jam 21-22. Ok topik kita
kali ini adalah 2R. Apa 2R itu? Yaitu Ramadhan dan Rezeki. Adakah hubungan
antara keduanya? Apakah jika ramadhan sukses akan memberi pengaruh yang besar
dalam soal rezeki.
Sebaiknya kita mulai dulu
ya dengan pemahaman yang benar soal rezeki. Rezeki itu bukanlah semata-mata
uang, tapi didalamnya terkandung 5 hal yaitu : Kesehatan, Finansial, Emosional,
Sosial dan Spiritual.
Berarti semestinya jika
seseorang berhasil dalam akademi ramadhan, melalui mata kuliah utama puasa, ada
perubahan yang jelas dalam 5 aspek tadi. Yakni lebih sehat, lebih sejahtera, lebih
dewasa, lebih peduli terhadap sesama, dan lebih nikmat dalam ibadah.
Sebaliknya jika tidak
terlihat perubahan yang jelas dalam rezekinya, boleh jadi something wrong with our ramadhan. Temans, entah sudah berapa puluh
kali kita belajar di akademi ramadhan tiap tahunnya. Namun untuk kesekian kali
pula, keadaan kita begitu-begitu saja. Jadi hambaNya yang seadanya, tapi belum
menjadi hamba yang lebih dari adanya.
Ok temans, mari kita
evaluasi dan refleksi diri agar dalam perkuliahan di akademi ramadhan tahun ini
kita semua benar-benar lulus diwisuda sebagai manusia takwa. Nah, kalau sudah
berpredikat takwa, maka jaminan dan garansi 100% dari Allah akan memperoleh 5
Bonus Super Istimewa. APA SAJAKAH 5 bonus itu?
Lima bonus itu adalah :
1. Semua dosa-dosa setahun yang lalu diputihkan. Artinya
kita kembali terlahir bagai seorang bayi yang suci bersih dari segala dosa (reborn). Oleh karena lepas ramadhan,
dirayakanlah apa yang disebut idul fithri, kembali ke fithrah, kembali pada
kesucian.
2. Way out atas segala problematika, dinamika, dilematika dan
romantika kehidupan. Ibarat tikus yang terjebak didalam rumah labirin, yang
penuh dengan jebakan palsu sehingga tidak bisa menyelamatkan dirinya untuk
keluar. Begitupun kita dalam rumah kehidupan seperti labirin, penuh dengan
jebakan syaithan diantara pintu keluar kebaikan yang diberikan Tuhan. Artinya
apapun masalahnya, Tuhan selalu sediakan jalan keluar terbaik untuknya.
3. Kemudahan diantara tumpukan kesulitan, kompleksitas
hidup, timbunan keruwetan. Dalam hidupnya sudah diberi 1 paket khusus Tuhan :
kesulitan sekaligus kemudahan. Kesulitan membuat dirinya waspada, mawas diri, bermental
tangguh, berjiwa pahlawan. Sedang kemudahan mengantar dirinya menjadi optimis, visioner
dan produktif dalam melakukan manuver kebaikan.
4. Ilmu yang inspiratif, untuk mendapatkannya mereka
tidak memerlukan suatu jenjang pendidikan tinggi formal tapi mereka langsung
mendapatkannya melalui kemurahan Tuhan dan universitas kehdupan. Bersiaplah
menyandang gelar MA, bukan Master of Art,
tapi mahasiswa abadi. Mengapa? Karena memang tidak pernah lulus, berlakunya
sampai meninggal dunia. Maka tidak perlu heran, ada orang yang cerdas tapi
tidak pernah mengenyam bangku kuliahan tapi bobot kualitas setingkat doktor
bahkan profesor. Siapakah yang meng-install ilmu dalam pikirannya : tentu saja
Allah.
5. Bonus istimewa selanjutnya adalah rezeki yang diantar
dan tak terduga. Sekalipun kehidupannya penuh dengan ibadah dan dakwah, sedikit
tidurnya, sedikit pula waktunya utntuk cari nafkah tapi mereka dikaruniai
rezeki yang berlimpah.
Lantas bagaimana cara
mengakses rezeki yang diantar melalui puasa ramadhan kita?
Puasa bermakna tahan
lapar, haus dan nafsu. Dalam kondisi tersebut kita cenderung menjadi lebih
tajam daya sensitivitasnya sehingga dapat dengan menangkap setiap peluang yang
lepas dari pengamatan orang lain. Jika
atas setiap peluang ia mampu merubahnya jadi manfaat maka hal itu akan
mengantar dirinya pada kedudukan milyader kebaikan dan setelahnya akan berubah
jadi milyader rupiah. Tidak berbeda jauh kan?
Puasa itu ibadah ghaib, tiada
yang tahu kecuali hanya Tuhan dan diri sendiri. Kondisi seperti ini akan lebih
efektif untuk membentuk pribadi yang tulus ikhlas. Umumnya orang yang tulus
punya ciri lapang dada lapang hati sehingga lapang rezeki juga. Selanjutnya
puasa membuat yang halal jadi haram siapapun orang yang berpuasa, tidak peduli
presiden atau pesinden, jendral atau kopral, konglomerat atau orang melarat,
semuanya kompak puasa. Perasaan yang sama membuat kita peduli sehingga
terbukalah kran rezeki yang diantar. ■
0 komentar :
Posting Komentar