Tegarlah di sini sampai akhirnya
Allah
memanggil kita dengan keridhaannya
Oleh Ustadz Ahsanur Ahmad, Lc
@Tuk para aktivis dakwah…
Dalam sebuah konspirasi busuk Hasan Al Banna akhirnya mati
kehabisan darah di rumah sakit tanpa mendapatkan pertolongan. Lukanya tidak
parah sebab setelah ditembak justeru dia yang memapah pengawalnya yang luka
parah ke rumah sakit.
Ia meninggal sebab pihak rumah sakit telah mendapatkan perintah
agar membiarkannya sampai mati. Di kamar rumah sakit bukan dokter yang berdiri
menemaninya tapi seorang polisi bersenjata lengkap yang menunggu sampai ia
betul-betul tewas.
Sayyid Quthb di gantung oleh orang yang selama ini memanggilnya
abang. Kepala penjara yang setiap hari menyiksanya menyatakan dengan tegas
dihadapan adik perempuannya bahwa kalian orang baik bahkan orang terbaik yang
ada di negara ini. Tapi tetap saja Sayyid Qutub digantung.
Zainab Al Ghazali seorang ibu tidak berdosa harus menjadi santapan
anjing lapar di penjara sempit dan berbau. Berhari-hari, berbulan-bulan bahkan
sampai bertahun tahun ia tinggal dalam sel penyiksaan itu. Padahal ia hanya
seorang perempuan biasa yang setiap hari menyampaikan ceramah dari satu rumah
ke rumah yang lain, dari satu majlis ke majlis yang lain.
Antum tahu ikhwah mengapa mereka mendapatkan semua itu? Karena
mereka sedang memperjuangkan Islam yang menegara.
Hari ini kita hanya di cemooh, kita hanya dikomentari oleh
orang-orang yang tidak paham terhadap apa yang kita yakini ini. Kita hanya di
ancam untuk dibubarkan. Belum diminta menyerahkan nyawa.
Tetaplah di sini, biar mereka faham mengapa kita begitu mencintai
dakwah ini. Tegarlah di sini sampai akhirnya Allah memanggil kita dengan
keridhaannya...
0 komentar :
Posting Komentar