NEWS UPDATE :
Assalamu'alaikum,..sahabat. Terima kasih atas kunjungannya di blog media PKS Tambora. Semoga apa yang disajikan disini bermanfaat untuk anda, dan juga jalinan ukhuwah ini berkelanjutan... ■ Kabar Gembira! Kini sudah dibuka Pendaftaran Anggota Baru PKS untuk Anda, Silakan hubungi Pengurus Cabang ataupun Pengurus Ranting di kelurahan masing-masing ■ Do'akan agar PKS Terus Bekerja Untuk Indonesia ■ dengan Cinta. semangat Kerja. hadirkan Harmoni. ■ Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Melayani #AYTKTM ■ PKS Selalu Dekat dan Melayani ■ Kobarkan Semangat Indonesia ■ Jangan lupa, 9 April 2014, pilih dan coblos PKS nomor TIGA ■ Admin menerima tulisan dari pembaca berupa tausiah, nasehat, opini, hikmah, inspirasi, resensi, motivasi, info kegiatan, acara, profil tokoh, dengan cara mengirimkannya ke alamat email: media.tambora@gmail.com ■ Terima Kasih

POSTINGAN TERBARU:

Jejak Ikhwah "Negeri Barongsai" di Pulau Bangka

27/03/13



Oleh @kingkin_wardaya


Ada hal yang menarik pada jaulah supervisi  di Bangka Belitung kali ini. Diantara para ketua kaderisasi DPD yang hadir, nampak seseorang dengan wajah oriental dan bermata sipit, “Loh kok ada orang Chinese??” tanyaku di dalam hati.

Di saat bersalaman dengannya, kusebut namaku “ana Kingkin”, “ana Fajar tadz...”, jawabnya.

Rasa penasaran masih menggelayut di qalbu-ku. Pada saat jam istirahat, kami (aku dan Ust. Asfuri) diajak panitia makan siang di salah satu rumah makan. Dalam perjalanan menuju lokasi, sempat ku tanyakan perihal ikhwah tersebut kepada salah seorang pengurus DPW yang mendampingi kami makan siang.

“Akh, sepertinya tadi ada orang Chinese yah?” tanyaku penasaran.

“Oh, itu Muhammad Fajar, ketua kaderisasi DPD Bangka Induk. Beliau memang asli orang Cina tadz, nama aslinya Chin Fan Tu, beliau sudah KI” jawabnya.

“Oh, gitu.. Subhanallah..” sautku dengan nada ta'jub.

“Di sini beberapa pengurus kita memang asli orang Cina, tapi muslim” lanjutnya.

“Cina turunan bukan?” tanyaku.

“Asli tadz.. Bukan blasteran atau keturunan cina, asli bener-bener cina” tegasnya.

“Selain beliau, ada juga Lin Shin Fin, beliau ini ketua DPC Bukit Intan, di Bangka Induk juga. Beliau pengusaha ikan, beliau juga salah satu yang kita jadikan caleg DPRD tk. 2, meskipun belum ikut liqo” tambahnya.

“Kenapa belum mau ikut liqo?” tanyaku kembali.

“Ya disini tuh tadz nggak gampang ngajak orang ngaji. Alasan beliau sih selama ini belum ada waktu luang karena urusan bisnis beliau. Meskipun beliau ini sangat loyal kepada kita. Beliau kan juragan ikan, kalo ana ke pasar ikan pas pagi-pagi, dia itu tanpa sungkan dari jauh sudah teriak, “ustadz.. Ustadz.. Cari ikan apa?”. Nanti tuh tanpa kita minta, ikan apa aja dimasukin ke plastik trus dikasih deh ke kita...” tuturnya diiringi tawa.

“Trus kalo urusan kontribusi maaliyah juga luar biasa, beliau nggak pernah perhitungan... Bahkan beliau sebenarnya nggak mau dicalonin jadi caleg, beliau berkeinginan fokus dengan usahanya saja, tetapi beliau selalu siap kalo diminta bantuan dana ataupun mengerahkan potensi suara masyarakat untuk PKS, terutama dari kalangan Chinese. Tapi justru kita yang agak maksa supaya dia mau maju jadi caleg, kita bilang yang penting ente jadi dulu deh urusan setelah itu minta di-PAW, gampang lah...” sambungnya sambil diiringi tawa.

Masih menurutnya, “Kalo di Bangka Barat ada tuh namanya Bong Ming Ming. Beliau pengurus DPD Bangka Barat, sudah ikut liqo juga, beliau punya andil besar dalam pemenangan Ust. Zuhri sebagai bupati Bangka Barat, baik dalam hal pendanaan maupun sebagai vote getter. Profesi beliau ini sebagai pengusaha, utamanya sebagai pemborong property, tapi beliau saat ini lagi di Papua urusan bisnis, jadi nggak bisa ikut acara kita tadz..”.

Kurang lebih demikian yang dituturkan oleh akh Ismail, salah seorang pengurus DPW Bangka Belitung.

Subhanallah walhamdulillah, ternyata ni'matud da'wah wani'matul jama'ah di negeri ini juga dirasakan oleh orang-orang dari negeri barongsai.

Ikhwah fillah, cerita ini hanyalah segelintir kisah dari banyak kisah yang mungkin belum terungkap. Semoga sedikit kisah tentang  mereka ini dapat menginspirasi kita semua dalam berkontribusi untuk da'wah dan bekerja keras memenangkan da'wah tanpa kenal henti, di setiap waktu, di setiap saat, dengan seluruh potensi yang kita miliki.

Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata:

“Tidak ada istirahat bagi seorang da'i kecuali di surga”  
“Dan katakanlah (wahai Nabi): Bekerjalah kalian maka niscaya Allah akan melihat amal-amal kalian, begitu juga rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman...” (QS. 9 : 105)

Semoga bermanfaat.. ^_^


Share this Article on :

0 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Tambora 2011-2014 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com .