NEWS UPDATE :
Assalamu'alaikum,..sahabat. Terima kasih atas kunjungannya di blog media PKS Tambora. Semoga apa yang disajikan disini bermanfaat untuk anda, dan juga jalinan ukhuwah ini berkelanjutan... ■ Kabar Gembira! Kini sudah dibuka Pendaftaran Anggota Baru PKS untuk Anda, Silakan hubungi Pengurus Cabang ataupun Pengurus Ranting di kelurahan masing-masing ■ Do'akan agar PKS Terus Bekerja Untuk Indonesia ■ dengan Cinta. semangat Kerja. hadirkan Harmoni. ■ Apapun Yang Terjadi Kita Tetap Melayani #AYTKTM ■ PKS Selalu Dekat dan Melayani ■ Kobarkan Semangat Indonesia ■ Jangan lupa, 9 April 2014, pilih dan coblos PKS nomor TIGA ■ Admin menerima tulisan dari pembaca berupa tausiah, nasehat, opini, hikmah, inspirasi, resensi, motivasi, info kegiatan, acara, profil tokoh, dengan cara mengirimkannya ke alamat email: media.tambora@gmail.com ■ Terima Kasih

POSTINGAN TERBARU:

7 Karakteristik Islam

15/03/13


Kultwit Afwan Riyadi  ( @af1_ )


DR. Yusuf al-Qaradhawy menjelaskan ada 7 karakteristik Islam yang membedakannya dengan segala ideologi yang ada di muka bumi. Adanya ke-7 karakteristik Islam ini menyadarkan manusia; mengapa Islam menjadi ideologi (Din) tertinggi. Ya'lu wala yu'la alaihi. Sebagai Muslim yang dituntut menjalankan Islam secara kaaffah (menyeluruh), maka penting memahami konsep karakteristik Islam ini.

Pertama, Rabbaniyyah (Ketuhanan)

Islam murni didatangkan oleh ALLAH SWT, bukan buatan manusia. Rasulullah hanya menyampaikan saja. Rabb (ALLAH) ini menjadi sebab dan tujuan dari segala aktifitas mahluk-NYA. Tidak ada secuilpun yang terlewat.  Manusia diciptakan oleh ALLAH, untuk beribadah kepada ALLAH, berjalan sesuai hukum ALLAH dan kelak akan kembali kepada ALLAH.

Kedua, Insaniyyah (Manusiawi)

Islam diciptakan ALLAH sesuai fitrah manusia (QS 30:30). Tidak ada ajaran Islam yang bertentangan dengan fitrah. Manusia yang punya kecenderungan pada harta, tahta, wanita dan segala kesenangan dunia. Semua kecenderungan itu tidak dimatikan dalam Islam. Namun kecenderungan itu diatur sehingga semua syahwat tadi tidak menjadi mudharat; namun bahkan menjadi manfaat. Itulah Islam. Syahwat kepada wanita disalurkan dengan pernikahan; membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah penuh keberkahan. Manfaatnya besar. Syahwat kepada harta dipagari dengan perintah mencari harta yang halal. Harta yang diperoleh wajib dikeluarkan zakatnya dan sunnah di infaq-kan. Sehingga adanya orang-orang kaya memberi manfaat kepada orang-orang miskin. Hubungan sosial terjalin harmoni.

Syahwat kekuasaan disalurkan dengan perintah menjadi pemimpin yang adil. Bahkan pahalanya sangat besar; menjadi orang yang dinaungi ALLAH. Pemimpin yang mencintai rakyat, bekerja untuk kesejahteraan rakyat dan tidak melanggar syari’ah-syari’ahNYA. Sungguh besar manfaatnya. Kecenderungan manusia untuk bersenang-senang disalurkan pada rihlah (tamasya) yang bisa mengokohkan dan harmonisasi hubungan keluarga. Sementara dalam ideologi lain; ada tahta yang menjadi panglima. Agama lain; seseorang bisa mencapai puncak kesucian dengan total menghindari dunia. Dalam Islam tidak demikian. Selama masih hidup di dunia; silakan nikmati keindahannya dengan bertanggungjawab. Itu fitrah manusiawi.

Ketiga, Syumul (lengkap)

Berbicara Islam berarti bicara dunia dan akhirat. Bicara pribadi, keluarga hingga negara. Bicara ibadah dan muamalah. Islam adalah aktifitas manusia sejak bangun tidur hingga tidur lagi, bahkan saat didalam tidur. Semua diatur dan dicontohkan Rasulullah. Islam adalah budaya dan peradaban. Islam adalah ilmu pengetahuan. Islam adalah hubungan dengan ALLAH, manusia dan alam semesta. Islam adalah paradigma dan metodologi semua aspek kehidupan. Siapapun kita, apapun yang kita lakukan, selalu dalam kerangka Islam. Ini karena ajarannya yang rasional dan sesuai dengan fitrah manusia. Dimanapun kapanpun, manusia dapat beraktifitas dan tetap dalam kerangka Islam.

Keempat, Waqi'iyyah (Realitas)

Islam sebagai agama akhir zaman, dapat diamalkan dimanapun kapanpun. Islam tidak pernah ketinggalan zaman dan dapat diaplikasikan dalam zaman apapun. Sejak orang naik unta hingga pesawat ulang alik. Islam adalah realitas bagi semua orang. Dari anak kecil hingga pemimpin negara, di Barat maupun Timur; semua ada aturannya dalam Islam.

Kelima, Wasathiyyah (Moderat)

Islam bukan Barat bukan Timur. Bukan kapitalis bukan sosialis. Bukan semata rohani, bukan materialis. Konsep Islam ada ditengah. Dia berbicara akhirat saat menjalani aktifitas dunia. Dia berbicara dunia saat membahas akhirat. Konsep Islam tidak menghilangkan kelas kaya seperti sosialis; namun tidak membiarkan orang miskin tanpa perlindungan seperti kapitalis. Konsep Islam tidak radikal dan tidak liberal. Islam berbicara kecintaan kepada ALLAH sekaligus kecintaan pada kesenangan dunia. Konsep Islam juga berbicara hati, akal dan materi (jasad) sekaligus. Tak ada yang dinegasikan satu sama lain. ALLAH tidak ada sesuatupun yang menyerupai-NYA. DIA-lah pencipta dan pengatur alam semesta. Semua tunduk dan kembali kepada-NYA.

Keenam, Wudhuh (Jelas)

Berbicara Tuhan, konsep Islam jelas. ALLAH itu Satu, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Hukum-hukum Islam juga jelas. Jelas sumbernya, jelas cara mengambil keputusannya (istinbath), jelas siapa otoritas yang melaksanakannya. Konsep Islam dalam tataran apapun juga jelas. Konsep ibadah, konsep sosial, nikah, waris, ekonomi, politik, hubungan keluarga. Semuanya. Bahkan seperti kultwit saya soal #hantu konsep Islam juga sangat jelas berbicara tentang hal ghaib dan mahluk-makhluknya. Kalau ada yang belum jelas; silakan bertanya atau baca literatur aslinya. Insya ALLAH jika belajar dengan hati jernih akan jelas. Beda kalau belajar atau membaca konsep-konsep Islam dalam rangka mau merusak ummatnya; seperti para orientalis atau liberalis sekarang; pasti nyasar.

Ketujuh, Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Muruunah (perpaduan antara Konsisten dan Fleksibel)

Itulah mengapa Islam bisa berkembang baik. Ada hal-hal dalam Islam yang tidak boleh berubah. Tetap. Tapi ada juga yang fleksibel. Contoh mudahnya shalat 5 waktu. Kewajiban shalat 5 waktu tidak bisa ditawar lagi. Tapi dalam perjalanan, dapat di jama' sehingga dilaksanakan dalam 3 waktu saja. Shalat dicontohkan Rasulullah dengan berdiri. Namun saat sakit, bisa dengan duduk atau berbaring atau dengan isyarat. Islam itu fleksibel. Shalat harus berwudhu, dengan air yang suci dan mensucikan. Tapi saat air tidak ditemui, atau terbatas untuk kebutuhan vital; bs dengan tayammum. Gabungan konsistensi dan fleksibilitas ini juga dapat ditemui dalam berbagai dimensi kehidupan. Itulah konsep Islam.

Contoh lain, zakat fitrah misalnya; Rasulullah melakukan dengan gandum, kita di Indonesia dengan beras, padahal Rasul tidak ketemu beras saat itu. Belum lama ini muncul pembahasan mengenai zakat profesi, berapa nisab-nya? Sementara profesional belum ada dizaman Rasul dan Salaf. Sementara zakat wajib bagi yang berpenghasilan cukup. Lalu dibahaslah ketentuan-ketentuan mengenai zakat bagi para profesional dan hubungannya dengan pajak. Pembahasan fiqh dan qanun yang fleksibel ini, dilakukan dengan pengambilan istinbath yang jelas; membuat Islam berjalan sesuai perkembangan zaman.

Dari semua karakteristik Islam tadi; dapat menjadi panduan kita dalam berjalan di muka bumi sepanjang hayat. Bahwa ternyata, siapapun kita dapat terus berjalan sesuai syariat-NYA, sesuai konsep Islam. Menjadi Muslim yang kaaffah. Karakteristik Islam ini juga menjadi pagar kita saat bertemu berbagai aliran-aliran dalam Islam; coba evaluasi dengan karakter-karakter tadi. Sesuaikah? Sehingga Insya ALLAH kita tidak akan tersesat jalan. Tetap lurus dalam agama ALLAH : Islam.

Wallahu a'lam.


Share this Article on :

1 komentar :

Posting Komentar

 
© Copyright PKS Tambora 2011-2014 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com .