"Ya Allah, aku mengadukan kepada-Mu kekuatan org jahat dan kelemahan orang yang terpercaya."
Ketika orang saleh itu kalah dalam permainan, tidak sepantasnya jika kemudian ia menyalahkan sistem atau lawannya. Akan lebih bijak kalau ia introspeksi, barangkali ia memang lemah dan perlu meningkatkan kapasitasnya, Tidak menyalah-nyalahkan sistem yang membuatnya kalah, Apalagi menyalahkan lawan yang mengalahkannya." (Jasiman, dikutip dari buku Rijalud Daulah)
Ulasan :
Dalam uraiannya, ust Jasiman menjelaskan bahwa demokrasi sejatinya memang bukan sistem yang berasal dari Islam. Akan tetapi, pada kenyataannya sistem inilah yang menghegemoni di seluruh dunia, dan umat Muslim dituntut untuk memberikan respon terhadapnya.
Selain itu, ust Jasiman juga menegaskan bahwa demokrasi di seluruh dunia dan di setiap jaman diterapkan dengan cara yang berbeda; demokrasi di Barat beda dengan di Indonesia, demokrasi jaman Soekarno beda dengan Soeharto, sedangkan rakyat Indonesia menggulingkan Soeharto juga dengan memanfaatkan demokrasi.
Artinya, demokrasi sebenarnya sangat terbuka utk ditafsirkan dan dimanfaatkan. Adapun jika kekuatan dakwah masih sering mengalami kekalahan dalam persaingan bebas di alam demokrasi, maka semestinya kita tidak melulu menyalahkan sistem, kecuali jika memang ada kecurangan.
Ini sejalan dengan komentar seorang cendekiawan Muslim lainnya yang kurang lebih mengatakan, "Di Indonesia tdk dilarang buat radio Islam, majalah Islam, sekolah Islam, surat kabar Islam, TV Islam, dan parpol Islam. Kalau nyatanya radio Islam, majalah Islam, sekolah Islam, Surat kabar Islam, TV Islam dan Parpol Islam masih belum mampu bersaing, artinya kitalah yg harus
introspeksi diri."
-----------------------
Oleh Akmal, ST., M.Pd.I.
0 komentar :
Posting Komentar