Delapan bencana perkataan

Pertama, perkataan yang tidak dibutuhkan. 

Hikmah hanya bisa didapat, jika engkau tidak menanyakan sesuatu 

yang engkau anggap perlu 

dan tidak mengatakan sesuatu yang tak perlu. 

Kedua, melibatkan diri dalam kebathilan, 

yaitu ikut pembicaraan tentang kedurhakaan, 

seperti terlibat di tempat kumpul minum khamr 

dan tempat berhimpunnya orang-orang fasik. 

Ketiga, banyak bicara dan memaksakan diri dengan kata-kata bersajak. 

Keempat, bicara keji, suka mencela dan mengumpat. 

Kelima, bercanda. Kecuali bercanda yang diperbolehkan,  

yaitu canda yang ringan-ringan yang benar dan jujur. 

Keenam, mengejek dan mengolok-olok, menyebut aib 

dan kekurangan  seorang agar ditertawai. 

Ketujuh, membocorkan rahasia, melanggar janji, 

berdusta dalam perkataan dan sumpah. 

Kedelapan, ghibah atau menggunjing.”

(Ibnu Qudamah)